Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

  • Ireka Pena
  • Jul 08, 2024

Konfigurasi routing dinamis mikrotik – Routing dinamis ialah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung. Jika diartikan, dinamis adalah mampu berganti-ubah, jadi IP Addressnya selalu berganti di saat-waktu.

Di artikel ini kita akan berlajar bagaimana konfigurasi routing mikrotik. Pada kesempatan ini akan membicarakan dua routing dinamis ialah RIP dan OSPF. 

Cara konfigurasi routing dinamis mikrotik

Routing Dinamis RIP

RoutingInformation Protocol (RIP) yaitu suatu protokol Dynamic Routing yang dipakai dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Protokol ini menggunakan algoritme Distance-Vector Routing. 

Protokol ini telah beberapa kali dikembangkan, sehingga lahirlah routing RIP Versi 2. Kedua versi ini tetap digunakan oleh banyak network direktur hingga sekarang, meskipun masih banyak dipakai secara teknis RIP sudah dianggap lama oleh teknik-teknik routing yang lebih maju, mirip Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. 

RIP juga sudah dikembangkan untuk mampu digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai patokan RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya.

RIP menangkal routing loop dengan menerapkan batas-batas pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini membatasi ukuran jaringan yang mampu mendukung RIP. 

Sebuah hop 16 dianggap jarak yang tak terbatas dan dipakai untuk mencela tidak dapat diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak dikehendaki dalam proses seleksi.

Versi RIP

RIPv1

Classful memakai routing. Update routing periodik tidak menjinjing informasi subnet, kurang pertolongan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berlawanan dalam kelas jaringan yang serupa. 

Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan mesti mempunyai ukuran yang sama. Juga tidak ada bantuan untuk router otentikasi, menciptakan RIP rentan kepada aneka macam serangan.

RIPv2

Karena kelemahan RIPv1,maka RIP model 2 (RIPv2) dikembangkan dengan kesanggupan untuk menjinjing isu subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk mempertahankan kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap.

Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, selaku lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast.

RIPng

RIP Next Generation adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol selanjutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:

Dukungan dari jaringan IPv6.

RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 semestinya memakai IP Security (IPsec) untuk otentikasi.

RIPv2 memungkinkan sumbangan bermacam-macam tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak;

RIPv2 meng-encode hop selanjutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .

Studi Kasus Konfigurasi Routing Dinamis RIP pada Mikrotik

Pada postingan ini kita akan berguru implementasi routing RIP dengan memakai 3 router mikrotik, dimana setiapa router memiliki jaringan LAN. Kita akan melaksanakan konfigurasi routing biar setiap jaringan LAN dapat saling berkominikasi. 

Gambaran topologi mampu dilihat selaku berikut:

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Alokasi IP Address

Router

Ether

IP Address

MikroTik A

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.10.1/30

10.10.20.1/30

192.168.1.1/24

MikroTik B

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.10.2/30

10.10.30.1/30

192.168.2.1/24

MikroTik C

Eth 1

Eth 2

Eth 3

10.10.30.2/30

10.10.10.2/30

192.168.3.1/24

Tahapan-tahapan dalam melaksanakan konfigurasi RIP sebagai berikut:

  • Mengaktifkan routing RIP pada setiap interface router 
  • Menambahkan Networks 

Baca Juga Konfigurasi IP Address Pada Router Mikrotik

Mengaktifkan routing dinamis RIP

Routing RIP ditambahkan pada interface yang terhubung dengan Router RIP lain, untuk interface yang mengarah ke jaringan LAN tidak perlu menambahkan interface Routing RIP, menyertakan interface RIP terdapat pada sajian Routing->RIP->Tab Interface.

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Interface = interface yang tehubung dengan Router RIP

Versi RIP

Kita dapat memilih versi RIP yang hendak dipakai, terdapat tiga pilihan yakni v1,v1-2 dan v2. Untuk mengatur model RIP isikan pada parameter Reseived dan Send.

Autentikasi

Kita juga mampu menambahkan autentikasi pada routing RIP untuk mengembangkan keamanan routing. Ada 3 pilihan autentikasi yang mampu dipakai adalah : none, simple, dan md5.

none = tidak memakai autentikasi

simple = menggunakan key autentikasi berbentukplain text

md5 = memakai key autentikasi dengan hash md5

Secara default, mikrotik tidak memakai autentikasi (none).

Menambahkan network

Proses penambahan network bertujuan untuk mengenalkan jaringan local yang ada di router kita biar dapat dikenali oleh router-router yang lain, Menambahkan network  terdapat pada sajian Routing->RIP pada Tab Network tambahkan IP Network yang terdapat pada setiap router. 

Diartkel ini aku mempunyai Tiga IP network ialah IP network untuk ether1 dan IP network ether2 dan IP Network ether3, jadi sahabat-sahabat mesti menyertakan semua IP network yang terdapat di router.

Mikrotik A

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Jika sudah menyertakan IP Network akan terlihat mirip gambar berikut:

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Setelah berhasil menyertakan IP Network disetiap Router , secara otomatis pada hidangan IP -> Routes akan ditambahkan secara dinamis rule routing baru dengan flag DAr (Dinamic, Active, RIP).

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Sampai disini konfigurasi RIP untuk MIkrotik A sudah simpulan, selanjutnya konfigurasi RIP untuk mikrotik B dan Mikrotik C. konfigurasi disetiap router juga tidak ada perbedan.

Pada artikel ini konfigurasi interface roting RIP mampu dilihat pada tabel konfigurasi RIP

Router

Ether

Received

Send

Autentikasi

Key

MikroTik A

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

MikroTik B

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

MikroTik C

Eth 1

Eth 2

V2

V2

V2

V2

md5

md5

123

123

Tambahkan interface RIP untuk setiap router, konfigurasi seperti pada tabel diatas. sesudah konfigurasi interface akhir langkah berikutnya ialah menyertakan IP network yang terdapat pada router.

Mikrotik B

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

IP Network Mikrotik C

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik
 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Sampai disini konfigurasi RIP telah aktif dan setiap jaringan LAN dapat saling berkomunikasi. 

Baca Juga Pengertian Ruting Statis dan Routing Dinamis

Routing Dinamis OSPF

Open Shortest Path First (OSPF) yakni suatu protokol Dynamic Routing  yang bisa mempertahankan, mengontrol dan mendistribusikan isu routing antar network mengikuti setiap pergeseran jaringan secara dinamis, misalkan alasannya adalah interface yang tidak berfungsi dan segera melaksanakan kalkulasi rute baru. 

Pada OSPF dikenal dengan suatu ungkapan yaitu Autonomus System (AS) ialah suatu campuran dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan tata cara serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network eksekutif.

OSPF tergolong dalam klasifikasi Interior Gateway Protocol (IGP) yang mempunyai  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang lebih efisien dibandingkan protokol Interior Gateway Protocol lainnya. OSPF menggunakan protokol 89 dalam operasinya.

OSPF tergolong dalam link-state routing protocol. LSA (Link State Advertisement) adalah kumpulan isu yang berisi ihwal status link di setiap router. LSA inilah yang setiap kurun tertentu diantarkan ke router yang saling terhubung dalam suatu domain OSPF tertentu. 

LSA ini berisi link id, state of the link, dan cost menuju network tetangga. OSPF mempunyai kemampuan pengelompokan terhadap network tertentu. Pengelompokan tersebut diketahui dengan area. Topologi di suatu area akan menciptakan informasi mengenai area tersebut tidak bisa dimengerti oleh area lainnya. 

Penyembunyian informasi ini akan mengakibatkan penurunan yang signifikan kepada trafik routing yang didistribusikan oleh setiap router. Kebanyakan fitur ini digunakan untuk management dalam skala jaringan yang sungguh besar.

sebab itulah untuk mempermudah penambahan isu routing dan mengurangi kesalahan distribusi gosip routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi yang dapat dipakai network administrator.

Studi Kasus Konfigurasi Routing Dinamis OSPF Mikrotik

Pada postingan ini kita akan mencar ilmu implementasi routing OSPF 4 router mikrotik, dimana setiapa router memiliki jaringan LAN. Kita akan melakukan konfigurasi routing biar setiap jaringan LAN dapat saling berkominikasi. Gambaran topologi bisa dilihat selaku berikut:

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Sebelum melakukan konfigurasi routing OSPF, setiap router sudah dilakukan konfigurasi IP Address untuk setiap interfacenya.

Mikrotik A : Ether 5 = 10.10.10.1/29 dan Ether 2 = 192.168.1.1/24

Mikrotik B : Ether 5 = 10.10.10.2/29 dan Ether 2 = 192.168.2.1/24

Mikrotik C : Ether 5 = 10.10.10.3/29 dan Ether 2 = 192.168.3.1/24

Mikrotik D : Ether 5 = 10.10.10.4/29 dan Ether 2 = 192.168.4.1/24

Untuk cara routing OSPF setiap router tidak ada perbedaan, Konfigurasi routing OSPF terdapat pada hidangan Routing->OSPF pada Tab Network tambahkan IP Network yang terdapat pada setiap router, diartkel ini saya memiliki dua IP network yakni IP network untuk ether1(10.10.10.0/29) dan IP network ether2(192.168.X.0/24), jadi teman-sobat harus menambahkan semua IP network yang terdapat di router.

Mikrotik A

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Mikrotik B

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Mikrotik C

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Mikrotik D

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Setelah berhasil menambahkan IP Network disetiap Router, secara otomatis akan muncul interface router dimana network tersebut terpasang, pada hidangan Routing-> OSPF ->  Tab Interfaces. Apabila kita sudah menyertakan new OSPF network itu secara otomatis OSPF pada router telah aktif.

Pada menu IP -> Routes juga akan secara dinamis akan ditambahkan rule routing yang baru dengan flag DAo yang artinya (Dinamic, Active, Ospf).

 Routing dinamis adalah kemampuan router untuk membuat tabel routing secara otomatis berda Konfigurasi Routing Dinamis Mikrotik

Sampai disini konfigurasi OSPF sudah aktif dan setiap jaringan LAN dapat saling berkomunikasi, untuk pengujianya bisa melakukan tes ping ke sesama jaringan LAN.

Baca Juga Konfigurasi Dasar Mikrotik Menggunakan Winbox

Kesimpulan

Routing Dinamis sangat sesuai untuk jaringan yang sudah komples, dan terdapat banyak router sehingga network eksekutif dapat meminimalisir waktu dalam konfigurasi rute jaringan.

Sekian terimakasih materi konfigurasi routing dinamis mikrotik. Semoga mampu berguna bagi sahabat-teman yang gres mencar ilmu mikrotik, hingga jumpa lagi dimateri-materi berikutnya, bila ada pertanyaan silahkan lewati di kolom komentar, wassalam.

Referensi

Related Post :