Hy gaes jumpa lagi di mikrotik tutorial untuk pemula. Bagaimana kabar kalian masih sehat? Harus sehat donk gmana mau berguru klo gak sehat. Semoga kalian sehat-sehat senantiasa yahh. Kali ini kita akan belajar HTB dan Queue Tree di mikrotik, simak penjelanya jangan lupa siapkan secangkir kopi semoga lebih fokus belajarnya. Baca juga QoS.
Apa itu HTB?
HTB itu singakatan dari Hierarchical Token Bucket ialah salah satu sistem di mikrotik dimana kita bisa melakukan bandwidth management dengan acuan hirarki, simple queue dan queue tree yaitu implementasi dari dari HTB. Pada HTB kita akan mengenal parent dan child.
Kegunaan HTB
Dengan HTB kita dapat menciptakan struktur queue dengan bentuk hirarki dipakai untuk gruping user, divisi-devisi yang berbeda dan kita ingin melimit bukan cuma peruser namun juga perdevisi atau pergrupnya. Dengan HTB kita mampu memilih kekerabatan parent dan childnya. Untuk setiap queue kita mampu melaksanakan konfigurasi yang berbeda-beda.
Hubungan Queue tree dengan HTB
Pertama yang namanya Queue tree bisa kita lihat pada menu Queues pada tab Queue tree. Konfigurasi queue tree sederhana teman-teman cukup menentukan parent, limitasi-limitasinya dan paket mark. Paket mark ini mampu dibuat menggunakan firewall mangle. Baca juga paket mark pada mikrotik
pada menu IP->Firewall tab mangle pertama kita mesti menciptakan mark koneksi untuk membuat paket mark klik tombol tambah (+) pada chain isikan prerouting dan src.Address isikan ip client adalah 192.168.1.4 pada tab action pilih action=mark connection selanjutnya isikan new connection mark = conn-client4, centang pada passthrough. Rule mark koneksi mesti ada sebelum melaksanakan mark paket.
Selanjutnya kita akan menyertakan satu rule paket mark untuk menangkap koneksi yang tadi. Tambahkan lagi satu rule pada chain tetap sama adalah prerouting pada connection mark pilih mark koneksi conn-client4 lalu untuk actionnya pilih mark packet selanjutnya isikan new packet mark = packet-client4.
Pada queue tree kita akan membuat queue untuk untuk parentnya, misalnya queue parent untuk upload dan pada parent isikan out-inteface atau interface yang keluar ke internet, di router saya menggunakan bridge-wan untuk out-intefacenya sesuaikan dengan interface pada router sahabat-sobat. Pada queue parent tidak perlu mengisikan paket mark alasannya adalah paket mark ditentukan child queuenya dan max limit secara keseluruhan yang mampu disalurkan untuk queue upload ialah 10M
Sekarang kita akan menyertakan queue untuk clientnya, tambahkan queue dengan name = queue-client-upload, pada parent pilih queue parent yang telah dibuat sebelumnya itu queue-parent-upload , disini kita menentukan paket marknya yang telah kita buat sebelumnya yaitu packet-client4 dan max limit = 3M
Disini kita lihat queue untuk clientnya sudah mejadi bab dari parent mampu kita lihat juga pada avg ratenya pada parent samadengan avg rate pada client jadi nanti saat terdapat beberapa client maka avg rate pada parent merupakan penjumlahan dari avg rate childnya, disinilah fungsi HTB berkerja.
Bisa dikembangkan misalnya pada dikala menciptakan paket marknya limitasinya berdasarkan protokol, port dll. Itulah tadi acuan penggunaan Queue tree dengan HTB.